Jejaring Media Sosial
2010-05-04
Media sosial seperti blog and Twitter cepat sekali tumbuh sebagai salah
satu sumber potensial dalam bidang pemasaran dan hubungan masyarakat.
Dalam menandai perkembangan Humas, media publikasi on dan offline, telah
melakukan survei terhadap 200 Humas eksekutif di Korea mengenai
perubahan tren Humas dalam perkembangan lingkungan media dan menemukan
sebanyak 31% responden sudah memiliki speasialis media yang bertanggung
jawab dalam urusan media sosial.
|
|
Media Sosial |
|
|
Media sosial merupakan salah satu tipe media yang mengirimkan
pengetahuan kolektif, seperti opini, pengalaman, dan perspektif massa.
Dalam media tradisional informasi konsumen dan produsen terpisah satu
sama lain. Informasi yang dihasilkan oleh stasiun penyiaran, surat
kabar, dan perusahaan majalah hanya mengalir satu arah kepada pembaca
dan pemirsa dalam bentuk program TV, Radio, atau artikel surat kabar dan
majalah. Hanya penghasil informasi tersebut yang dapat memilih dan
menyaring pengiriman informasi. Sementara itu, dalam media sosial tidak
ada pemisahan seperti itu. Informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap individu dibagi dan disebarkan seluas mungkin ke jaringan.
Istilah “pengetahuan kolektif” diciptakan untuk mengindikasikan kerja
proses penyebaran informasi ini sebagaimana hasil kerja seseorang.
Dengan sifat ini, media sosial dapat tumbuh seperti organisme hidup.
Dengan kata lain, mekanisme umum dari produksi dan konsumsi tidak
berlaku dalam media sosial. Contoh media sosial yang paling mencolok
adalah pelayanan pesan cepat Twitter, blog pribadi, Facebook, jejaring
sosial, papan pesan cepat, dan konten berbasis pengguna. Melalui
peralatan ini, para pengguna internet dapat berbagi banyak sekali konten
seperti teks, gambar, audio, dan video.
|
|
Twitter dan Blog |
|
|
Media sosial yang paling terkenal di antaranya adalah Twitter dan blog.
Blog merupakan media personal yang hadir dalam format papan posting
internet dan memberikan akses untuk konten multimedia, seperti teks,
foto, video footage, dan file audio. Sementara itu Twitter, sering juga
disebut sebagai “blog pendek”, merupakan semacam layanan pesan pendek.
Perbedaan terbesar antara blog dan Twitter adalah dalam sebuah blog
seorang pengguna harus mengunjungi blog tertentu untuk melihat konten
baru, namun di Twitter seorang pengguna, setelah terdaftar sebagai
pengikut (follower), dapat segera menerima berita dan informasi serta
dapat mengirimkan kembali konten tersebut. Twitter jauh lebih cepat dan
lebih luas dalam hal kemampuan penyebaran pesan.
|
|
Perusahaan dan Media Sosial |
|
|
Esensi dari media sosial adalah “komunikasi”. Hal inilah yang
menyebabkan media sosial terpisah dari media konvensional lainnya, serta
hal ini pula yang menyebabkan media sosial berkembang dengan pesat di
perusahaan. Pada kenyataannya lebih dari setengah responden (51.5%)
menjawab bahwa media sosial tumbuh dengan pengaruh yang dimilikinya.
Kemudian diikuti oleh komunitas internet (38%), komunikasi mobile
(35.5%), pelayanan portal (33.5%), penyiaran (16.5%), dan surat kabar
(8%). Selain itu, sebanyak 46% dari Humas perusahaan menjawab bahwa
mereka bertukar informasi dengan orang lain melalui blog, Twitter,
Facebook, dan sarana media sosial lain yang mereka miliki. Ada dua
alasan kenapa perusahaan menjadi sangat tertarik kepada media sosial.
Secara eksternal, media sosial merupakan sarana yang ampuh untuk
mempromosikan perusahaan dan secara internal media sosial juga dapat
berlaku sebagai sarana komunikasi antarpegawai. Bukan hanya efektif
sebagai sarana iklan bagi sebuah perusahaan, namun lebih efektif lagi
karena media ini menawarkan forum komunikasi internal. Para pegawai
saling berbagi informasi dan bertukar ide, yang nantinya dapat menjadi
sebuah produk baru dan strategi perusahaan. Kemungkinan komunikasi
terkini di antara pegawai dari CEO hingga bawahannya telah membuka
kesempatan besar untuk pertumbuhan dan reformasi. Namun, media sosial
ternyata juga dapat berpotensi sebagai ancaman bagi keamanan internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar